Ijinkan sekali saja aku menangis
Merindu pada cinta-Mu yang tulus
Ketika tersadar betapa naifnya dunia ini
Dan aku berpulang kepada-Mu
Merindu pada cinta-Mu yang tulus
Ketika tersadar betapa naifnya dunia ini
Dan aku berpulang kepada-Mu
Ketika berharap pada raga ciptaan-Mu
Berkali dan berkali
Aku berkeluh ketika kecewa datang
Namun tak juga jera
Terus mengulang kebodohan ini
Aku menangis
Pada cinta seseungguhnya yang Kau berikan
Tanpa pamrih tanpa jeda
Hanya aku yang sering kali membuta
Pada manusia yang tak sempurna
Tak adakah yang memahamiku
Ataukah memang aku hamba yang salah
Aku menjerit dalam diam
Berputar di antara linang air mata dan pedih
Peluk aku hamba-Mu
Yang terlalu bodoh menjalani hidup
Namun ijinkan aku terus menghembus nafas
Dan genggam erat hati ini
Pada satu iman yang kupunya
Aku... Pada-Mu yang Kuasa
Ketika Jumat berlalu perlahan
Siang berganti malam
Detik menit berganti jam
Pada setiap senyum yang Kau hadirkan dalam hidup ini
Pada setiap kata yang Kau untai dalam hela nafas ini
Ya aku merindu
Pada cinta sejati-Mu kepada hamba
Setia pada jejak kaki kotor ini
Sayang pada jemari nista ini
Dan aku merindu
Pada setiap harapan yang kusampaikan pada-Nya
Dan setiap doa yang kupanjatkan untuk-Nya
Aku... pendosa yang mengharapkan kasih-Mu
Masa pandemi merupakan masa sulit yang harus kita hadapi bersama. Tanpa terasa, kini sudah memasuki tahun kedua kita hidup berdampingan dengan virus Covid-19. Masih terbayang ketika tahun 2020 lalu, berita penyebaran virus Covid-19 yang datang tiba-tiba dan sudah menimbulkan korban jutaan orang dalam waktu singkat. Semua sektor kehidupan terkena dampaknya, tidak terkecuali bidang pendidikan.


Salam Guru Penggerak! Tak terasa modul 3.3 dari Program Pendidikan Guru Penggerak sudah hampir selesai dipelajari. Tersisa dua penugasan la...